PTK
“PTK
( PENELITIAN TINDAKAN KELAS ) “
Istilah
penelitian berasal dari bahasa inggris “action
research.” Penelitian ini merupakan perkembangan baru yang muncul pada
tahun 1940an, sebagai salah satu model penelitian yang muncul di tempat kerja,
di mana peneliti melakukan pekerjaan pokok sehari-hari. Pekerjaan pokok
sehari-hari ini misalnya, kelas yang merupakan tempat bekerja bagi para guru,
sekaligus dapat menjadi objek penelitian oleh guru yang bersangkutan.
Menurut
Kemmis dan McTaggart (1982) menyatakan penelitian kelas adalah cara suatu
kelompok atau seseorangdalam mengorganisasi sebuah kondisi di mana mereka dapat
mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses orang
lain. Sedangkan kelas adalah tempat para guru melakukan penelitian, dengan
dimungkinkan mereka tetap bekerja sebagai guru di tempat kerjanya.
A.
Kompenen
Penting Dalam Siklus Penelitian Tindakan.
a. Plan
(rencana)
Merupakan serangkaian
rancangan tindakan sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi. Di
samping itu, perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada
kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Oleh karena itu,
perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel, untuk mengadopsi pengaruh yang
tidak dapat dilihat dan rintangan tersembunyi yang mungkin timbul. Perencanaan
dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategis
yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial, dan mengenai
rintangan yang sebenarnya.
b. Act
(tindakan)
Tindakan dalam
penelitian ini harus hati-hati, dan merupakan kegiatan praktis yang terencana.
Ini dapat terjadi, jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana
yang rasional dan terukur. Tindakan yang baik adalah tindakan yang mengandung
tiga unsur ( peningkatan praktik, peningkatan pemahaman individual dan
kolaboratif, peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).
c. Observe
(Observasi)
Observasi mempunyai
fungsi penting yaitu, melihat dan mendokumentasi implikasi tindakan yang
diberikan kepada subjek yang diteliti. Oleh karena itu, observasi harus
mempunyai beberapa syarat, seperti memiliki orientasi prospektif dan
dasar-dasar reflektif masa sekarang dan yang akan datang.
d. Reflect
(Reflektif)
Komponen ini merupakan
sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan
terhadap subjek penelitian, dan telah dicatat dalam observasi. Pada kegiatan
reflektif ini, peneliti berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam
kerangka kerja, proses, problem, isudan hambatan yang muncul dalam perencanaan
dan treatmen yang diberikan kepada subjek. Digunakan untuk menjawab variasi
situasi sosial dan isu-isu yang muncul, sebagai konsukuensi adanya tindakan
terencana yang dilakukan dalam penelitian tindakan.
B.
Beberapa
Model Penelitian Tindakan
1.
Model Kemmis
Model ini dikembangkan
oleh Stephen Kemmis dan Robin McTaggart pada 1988. Mereka menggunakan empat
komponen penelitian tindakan yaitu, perencanaan tindakan, observasi dan
refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara satu dengan
langkah berikutnya.
2.
Model Ebbut
Model ini terdiri atas
tiga siklus/tingkatan/daur. Pada tingkat pertama, ide awal dikembangkan menjadi
langkah tindakan satu. Kemudian tindakan pertama tersebut dimonitor
implementasi pengaruhnya terhadap subjek yang diteliti. Semua pengaruh tersebut
dicatat secara sistematis, termasuk keberhasilan dan kegagalan yang terjadi.
Catatan monitor tersebut digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan revisi
rencana umum tahap kedua.
Pada
tingkat kedua ini, atas bahan acuan tingkat pertama, rencana umum hasil revisi
dibuat, dan langkah tindakan dilaksanakan, serta dimonitor efek tindakan yang
terjadi pada subjek yang diteliti. Selanjutnya, didokumentasikan efek tindakan
tersebut secara detail, untuk kemudian digunakan sebagai acuan masuk ke tingkat
ketiga atau akhir.
3.
Model Elliot
Model ini dikembangkan
oleh Elliot dan Edelmen. Mereka mengembangkan dari model Kemmis, yang dibuat
dengan lebih rinci pada setiap tingkatannya. Tujua peninjauan, untuk melakukan
semacam studi kelayakan guna menyamakan ide utama dan permasalahan yang sesuai
dengan kondisi lapangan, sehingga diperoleh perencanaan tindakan yang efektif,
selain juga dibutuhkan oleh subjek atau siswa yang teliti.
4.
Model McKernan
Pada
model ini, ide umum telah dibuat lebih rinci, dengan diidentifikasikan
permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, penilaian kebutuhan subjek, dan
dinyatakan hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah, dalam setiap
tingkatan atau daur.
C.
Prinsip-Prinsip
Penelitian Tindakan Kelas
Pertama
: kelompok orang dalam dalam hal ini guru dan peneliti memiliki kepentingan
sama, yaitu menjawab permasalahan dan belajar dari pengalaman yang dihadapi
dalam kelas mereka.
Kedua
: penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kolaboratif. Artinya, semakin
dilaksanakan dua orang guru atau lebih, mereka akan dapat memberikan seinergi
yang sangat bagus dalam menangkap fenomena yang
muncul, ketika proses interaksi belajar-mengajar antara guru dan siswa
di kelas, implikasi yang muncul, hasil penelitian yang dilaporkannya menjadi
lebih ril dab bermakna.
Ketiga
: penelitian tindakan kelas juga memberikan kesempatan pada guru untuk
memecahkan permasalahan mereka, dengan cara metode penelitian tindakan mereka.
Keempat
: adanya pengakuan terhadap guru, yang sebelumnya mendapat kritikan keras,
ketika mereka ingin meneliti pekerjaan atau karier mereka yang telah ditekuni
selama ini.
D.
Penelitian
Partisipatif dan Kolaboratif dalam Setting
Naturalistik
Pertama
: dalam
penelitian tindakan kelas tidak harus diawali permasalahan yang sulit
diperoleh, bersifat teoretris dan berkontribusi pengembangan wawasan keilmuan.
Ide kritis dapat diawali dari permasalahan praktis yang sering ditemui oleh
guru dilapangan.
Kedua
:
yang muncul berkaitan dengan bagaimana meningkatkan suatu profesi atau pekerjaan. Dilihat dari aspek
peneliti yang direfleksikan sebagai satu grup pendidik.
Ketiga
:
bagaimana memperbaiki subjek yang diteliti, penelitian tindakan pada prinsipnya
berangkat dari keadaan yang ada.
ketiga prinsip ini
penting dalam penelitian tindakan kelas. Mereka muncul sebagai korelasi
pengembangan pengetahuan pendidikan, yang selama inihanya dari aspek deduktif
dengan orientasi teoretis, dan masih
cenderung mengabaikan perbaikan pendidikan, dimulai dari sumber yang berasal
dari mereka yang terlibat langsung dan dari aspek praktis, mereka adalah
narasumber yang tidak bisa diabaikan keberadannya.
E.
Karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas
1.
Problem yang dipecahkan merupakan
persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari
2.
Peneliti memberikan perlakuan
berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan, sekaligus meningkatkan
kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti
3.
Langkah-langkah penelitian yang
direncakan selalu dalam bentuk siklus/tingkatan/daur yang memungkinkan
terjadinya peningkatan perbaikan dalam setiap siklusnya
4.
Adanya langkah berfikir reflektif
yang dilakukan oleh para peneliti, baik sesudah maupun sebelum tindakan
dilakukan.
5.
Penelitian dilakukan secara
kolaboratif dua orang atau lebih, dimana antara peneliti itu adalah pengampu
mata pelajaran di kelas atau subjek matter
yang diteliti
6.
Peneliti menangkap fenomena yang
muncul, lalu menggunakannya sebagai data atau informasi penelitian
F.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dan
Asas-asasnya
Tujuan
secara umum yaitu,
1. Salah
satu cara strategi guna memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam suatu
lembaga pendidikan
2. Mengembangkan
rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan oleh seorang guru
3. Mewujudkan
proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi peneliti memperoleh
informasi yang berkaitan dengan permasalahan hendak dipecahkan, dan pihak
subjek yang diteliti mendapatkan manfaat langsung dari tindakan nyata yang
diberikan
4. Tercapainya
konteks pembelajaran dari pihak yang bterlibat dalam kegiatan penelitian
5. Timbulnya
budaya meneliti yang terkait denga prinsip sambil tetap bekerja, dapat
melakukan penelitian di bidang yang ditekuni
6. Timbulnya
kesadaran pada subjek yang diteliti, sebagai akibat adanya tindakan nyata guna
meningkatkan kualitas
7. Diperolehnya
pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan kualitas secara
profesional maupun akademik
Beberapa
asas penting tersebut, yaitu:
1. Mengintegrasikan
pengajran dengan pengembangan guru, perkembangan kurikulum dengan evalusi,
penelitian dengan filosof refleksi, serta kedalam konsep yang menyatu dengan
praktik pendidikan yang reflektif
2. Memberikan
perlakuan kepada para siswa atau responden yang diteliti
3. Dilakukan
oleh para guru secara kolaboratif atau bersama-sama.
4. Menekankan
kepada kontribusi bagi peningkatan profesional guru, permasalahan praktis yang
diutamakan, akan memberikan dampak pada guru lebih dapat memahami,
menguasaisituasi dan kondisi sekolah maupun para siswa yang menjadi subjek
penelitian
5. Menjadikan
guru dan siswa yang terlibat dalam penelitian sebagai narasumber
6. Dilaksanakan
secara sistematis dan memperhatikan asas-asas metodologi penelitian yang sesuai
7. Menjadikan
media interaksi antara guru dan siswa yang bermanfaat
8. Menjadikan
media bagi guru untuk lebih memahami pribadi siswa
G.
Bidang
Kajian dan Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Beberapa kompenen
pendidian dan masyarakat disekitar sekolah di uraikan sbb:
1. Masalah
yang berkaitan dengan cara belajar siswa disekolah
2. Desain
dan strategi pembelajaran dikelas
3. Alat
bantu, media, dan sumber belajar
4. Sistem
evaluasi, baik proses maupun hasil pembelajaran
5. Pengembangan
pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya
6. Perkembangan
kurikulum
7. Masyarakat
di sekitar sekolah
8. Manajemen
sekolah
H.
Desain
Penelitian Tindakan Kelas
ada
dua aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti terhadap desain
penelitian yakni, pertama berarti akan membawa dampak kepada penguasan peneliti
terhadap apa yang hendak dilakukan, untuk memperoleh apa yang diperlukan
dilapangan guna mendapatkan data yang relevan. Aspek kedua, berdampak pada
kecermatan peneliti dalam hal strategi dan metode apa yang perlu diambil
sebagai keputusan guna mencapai tujuan penelitian.
J
karakterstik desain penelitian
1. Judul
penelitian
2. Bidang
kajian
3. Pendahuluan
4. Rumusan
masalah
5. Tujuan
penelitian ( eksplorasi, deskripsi, eksplanasi, manfaat penelitian, kajian
pustaka, metode penelitian, analisis unit,
J siklus dalam
penelitian
1. Hipotesis
2. Ubahan
atau variabel
I.
Memulai
Penelitian Kelas
1.
Menyatakan permasalahan
Permasalahan dapat
dimulai dari selisih harapan dengan kenyataan. Dalam realisasinya, problematika
penelitian dapat berwujud kekecewaan yang dialami para guru terhadap proses
belajar-mengajar di kelas.
2.
Imajinasi pemecahan permasalahan
Merupakan alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah.
3.
Mengimplementasikan solusi
Yaitu menerangkan
dengan ringkas solusi alternatif atau imajinasi pemecahan masalah
4.
Evaluasi solusi
J implementasi
praktis
1. Mulai
dari yang kecil
2. Rencanakan
secara hati-hati
3. Melibatkan
orang lain
4. Kontribusi
para guru
5. Umpan
balik dari pelaku
J.
Menganalisis
Data Penelitian Tindakan
Menurut
Ryan dan Bernard (2000) data kualitatif adalah semua informasiyang diperoleh
dari sumber data, berupa hasil wawancara observasi, silabus,kurikulum, metode
mengajar, dan contoh hasil kerja siswa yang berguna untuk membangun dan
mengarahkan perbaikan pendidikan yang mendalam atas dasar setting orang-orang
yang berpatisipasi dalam situasi kelas.
J
proses analisi data
1.
Menghimpun data
2.
Melakukan koding
3.
Menampilkan data
4.
Mereduksi data
5.
Verifikasi data ( taktik memaknai,
taktik mengonfirmasi makna)
6.
Menginterprestasi data
K. Validitas Penelitian Tindakan Kelas
Validitas penelitian dapat dikelompokan
menjadi dua macam, yaitu validitas internal dan eksternal.validitas internal
berkaitan dengan kepercayaan pernyataan tentang hasil penelitian yang dihasilkan
dibandingkan dengan treatment pada penelitian eksperimen. Validitas eksternal
menanyakan bagaimana penelitian tindakan kelas dapat digeneralisasi pada
konteks penelitian yang lain.
Menurut McNiff (1992)
ada tiga langkah membangun validitas pengetahuan dalam penelitian kelas yakni :
1. Validitas
kelompok
2. Validitas
para siswa
3. Validitas
sendiri
J macam-macam
validitas dalam penelitian tindakan kelas
1. Validitas
demokratis
2. Validitas
hasil
3. Validitas
proses
4. Validitas
dialog
5. Validitas
katalik
L.
Beberapa
kegiatan dalam penelitian tindakan kelas
1. Indentifikasi
masalah
2. Pembatasan
masalah
3. Perumusan
masalah
J observasi dalam
penelitian tindakan kelas
Bogdan (1972:3) Lexy
(1988: 128) mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada umumnya mempunyai dua ciri,
yaitu.
1. Observasi
yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data di lapangan
2. Interaksi
dari peneliti dengan responden yang diteliti memiliki ciri-ciri dalam waktu
yang cukup lama, tinggal dan hidup dalam lingkungan responden yang diteliti.
J
wawancara dalam penelitian tindakan kelas
Denzin
(2000:63) mengatakan bahwa bentuk wawancara mendalam biasanya memiliki
ciri-ciri melibatkan individual atau personal bertatap muka dan menggunakan
percakapan verbal, kadang menggunakan kuesioner sebagai pedoman wawancara atau
model terstruktur dan menggunakan telepon misalnya untuk survei
Jwawancara
mendalam dipilih oleh peneliti kualitatif, karena beberapa alasan seperti
berikut:
1.
Wawancara mendalam sangat cocok untuk
penelitian yang memiliki daya tarik yang bersifat kualitatif dan luas, sehingga
peneliti mempunyai kesempatan untuk membuat variasi antara permasalahan umum
maupun permasalahan khusus
2.
Latar belakang responden sebaiknya mudah
diselidiki
3.
Peneliti dapat kesempatan sepanjang
waktu sesuai dengan kesediaan responden dan langsung mengajukan pertanyaan
kepada mereka tentang pengalaman subjektif
M. Monitoring dan evaluasi penelitian
tindakan kelas
Monitoring dan evaluasi mempunyai beberapa
tujuan penting, pertama mengindentifikasikan hambatan yang muncul dalam
pelaksanaan penelitian. Hambatan muncul misalnya kesulitan mencari bahan
material untuk percobaan yang dapat diakses oleh peneliti. Tujuan lain yang
juga penting di dalam monitoring dan evaluasi, yaitu mendapatkan informasi
tentang terindentifikasi kemungkinaan dapat dipublikasikan hasil penelitian
yang dilakukan oleh para guru-peneliti.
J
kegiatan monitoring
Menurut
Advisio (1996) suatu kegiatan untuk mengamati dan mengumpulkan informasi atas
dasar keberlanjutan mengenai apa yang sedang dikerjakan oleh siapa dan
bagaimana caranya guna membantu pengelola mengetahui kapan pengambilan
keputusan diperlukan.
J
pemahaman evaluasi
Menurut
Cross (1973:5) evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu
ujaran telah dicapai. Kegiatan evaluasi difokuskan ada dua bagian penting dari
program penelitian yaitu, evaluasi proses penelitian dan evaluasi proses
belajar-mengajar
N. Praktik Penyusunan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas
Proposal merupakan jalan pikiran tertulis
dan masih merupakan rancangan kegiatan penelitian yang bersifat tentatif. Dalam
garis besarnya proposal PTK memuat : 1). Judul 2). Bidang kajian 3). Latar
belakang masalah 4). Indentifikasi dan
perumusan masalah 5). Cara memecahkan masalah 6). Hipotesis tindakan 7). Tujuan
dan kegunaan penelitian 8). Kajian pustaka 9). Rencana dan prosedur penelitian
10). Jadwal kegiatan 11). Pembiayaan 12). Personalia 13). Daftar pustaka 14).
Lampiran-lampiran.
J
praktik pelaksanaan penelitian tindakan
kelas
PTK
merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profenalisme guru, karena
guru merupakan orang yang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam
pembelajaran.
Jtujuan dan manfaat penelitian
tindakan kelas
Tujuannya
: 1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas
pembelajaran.2 meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran,
khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.3
memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi melakukan tindakan
pembelajaran yang direncakana secara tepat waktu dan sasaranya. 4 memberikan
kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang
berkesinambungan. 5 membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
J
merumuskan dan memilih masalah PTK
1.
Merasakan adanya masalah
2.
Indentifikasi masalah
3.
Analisis masalah
4.
Memilih masalah
5.
Merumuskan masalah
J
praktik pelaporan hasil PTK
1.
Bagian awal ( halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar,daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran,
daftar label),
2.
Bagian isi ( pendahuluan, kajian
pustaka,metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dan
saran)
3.
Bagian penutup ( daftar rujukan,
lampiran )
4.
Tata cara penulisan PTK ( tajuk, bahan yang
digunakan, pengetikan, spasi, abstrak, penomoran bab anak dan paragraf,
penomoran halaman, penulisan kutipan dan sumber kutipan, cara menulis angka,
cara menulis singakatan, cara menulis daftar pustaka, cara menulis daftar
pustaka berdasarkan jenis sumber yang digunakan .
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi.
2013. Metode penelitian pendidikan
tindakan kelas implementasi dan pengembangan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Mulyasa.2009.
praktik penelitian tindakan kelas.bandung.
PT Remaja Rosdakarya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda